Circle Origin Source: Karya Seni Publik yang Menggugah

Menggali Makna Asal Usul Kehidupan Aborigin

Circle Origin Source terdiri dari beberapa elemen, seperti seni lantai di alun-alun, penghiasan pagar parkir, tiang di kedua sisi pusat informasi wisata, dan penghiasan eksterior. Elemen-elemen ini ditumpuk dan melingkupi lingkaran konsentris untuk menunjukkan rasa kebangsaan budaya dan kehidupan. Seniman mencoba mentransformasikan berkat spiritual dan semangat dalam karya-karyanya dengan menggunakan dialog antara lingkungan ruang dan karya sebagai ide utama.

Karya ini menggunakan batu asli yang dikombinasikan dengan tembaga, stainless steel, dan bata untuk menciptakan karya yang tahan lama dan menjadi dasar material. Lantai alun-alun dilapisi dengan pola totem dari stainless steel dan kuningan, kemudian diberi hiasan batu dengan elemen dan warna yang berbeda untuk menciptakan karya seni visual yang intim dan mempersatukan komunitas.

Circle Origin Source memiliki luas total sekitar 16 meter persegi, termasuk lantai lingkaran di alun-alun dengan totem yang ditanam, penghiasan pagar parkir yang kreatif dengan kayu, batu, dan besi, serta dua tiang di pintu masuk Pusat Layanan Wisata sebagai penghias ruang dan karya seni lantai.

Karya ini menjadi tempat berkumpulnya seniman dan pengrajin di alun-alun, tempat anggota suku berkumpul di sekitar lingkaran konsentris untuk saling beradaptasi dalam lingkungan baru. Festival juga menjadi tempat untuk berpartisipasi dalam ritual dan tarian untuk berkomunikasi dan membuka hati, membangkitkan perasaan asal usul. Circle Origin Source selesai pada Desember 2019 di Taiwan.

Karya ini terinspirasi dari peristiwa yang menyakitkan pada tanggal 8 Agustus 2009 di Taiwan. Enam ratus delapan puluh satu orang kehilangan nyawa mereka dalam badai tersebut, dan 18 orang tidak diketahui keberadaannya. Setelah mengalami penderitaan dan duka karena terlantar, tiga suku yang berbeda bersatu untuk membangun rumah di Rinari, Majia Township, Kabupaten Pingtung. Para desainer menggunakan budaya suku Paiwan untuk menciptakan karya seni publik yang menyentuh hati untuk membantu anggota suku memahami, saling mendukung, dan mengatasi penderitaan bersama.

Selama pengembangan karya ini, budaya, tradisi, mitos, dan totem seluruh suku Rinari dan suku Aborigin digunakan sebagai titik awal. Oleh karena itu, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempelajari dan menyempurnakan totem. Proses ini menghadapi beberapa tantangan dan masalah, yang satu demi satu berhasil diatasi untuk menyajikan totem lengkap dari Circle Origin Source.

Lingkaran konsentris dalam Circle Origin Source mencakup empat elemen konsep totem, menyuntikkan gambaran budaya dan kehidupan. Melalui pemikiran budaya, biru laut, hijau pegunungan, dan oranye keemasan matahari saling terkait dalam area publik tempat anggota suku dan pengunjung datang dan pergi. Mereka yang memiliki asal usul yang sama akan menjadi anggota keluarga di masa depan dan berbagi kenangan dalam upacara.

Karya seni ini telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang tinggi. Circle Origin Source meraih penghargaan Iron dalam A' Landscape Planning and Garden Design Award pada tahun 2022. Penghargaan ini diberikan kepada karya-karya yang dirancang dengan baik, praktis, dan inovatif yang memenuhi persyaratan profesional dan industri. Karya-karya ini dihormati karena mengintegrasikan praktik terbaik industri dan karakteristik teknis yang kompeten, memberikan kepuasan dan perasaan positif, serta berkontribusi pada dunia yang lebih baik.