Tas Kulit Sarban: Karya Seni yang Terinspirasi Arsitektur Iran

Desain Aida Mehranfar: Menggabungkan Fungsi dan Estetika

Dalam dunia desain, inspirasi dapat datang dari mana saja, namun tidak semua mampu mengolah inspirasi tersebut menjadi sebuah produk yang fungsional sekaligus estetis. Aida Mehranfar, seorang desainer yang berbakat, berhasil menghadirkan kedua aspek tersebut dalam tas kulit Sarban. Produk ini terinspirasi dari menara Sarban yang terletak di lingkungan Joybar, Isfahan, sebuah simbol dari koeksistensi damai antara tiga agama yang berbeda di wilayah tersebut. Tas ini tidak hanya mencerminkan desain menara dengan bentuk geometris dan warna bata khasnya, tetapi juga memakai kulit unta sebagai bahan baku, menggambarkan peran menara sebagai penunjuk arah bagi unta dan karavan.

Keunikan desain tas Sarban terletak pada pemilihan material dan sumber inspirasinya. Kulit unta yang digunakan menjamin ketahanan produk, sementara inspirasi dari arsitektur Iran kuno menunjukkan keinginan untuk memperkenalkan seni Iran kepada dunia. Dengan dimensi 23 cm x 30 cm x 12 cm dan berat sekitar 613 gram, tas ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga praktis untuk digunakan sehari-hari.

Proses realisasi tas Sarban melibatkan teknik pembuatan manual, mulai dari sketsa pensil di atas kertas hingga pembuatan pola awal dengan kertas. Teknik ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran, terutama ketika membentuk tonjolan dan cekungan pada bagian depan tas yang harus sesuai dengan pola asli. Setelah pola kertas selesai, pola tersebut ditransfer ke kulit, dipotong, dan dirakit hingga mencapai bentuk akhir.

Tas Sarban tidak hanya berfungsi sebagai wadah penyimpanan, tetapi juga sebagai medium interaksi budaya. Dengan mengadopsi elemen dari budaya Iran, tas ini menciptakan hubungan dengan penggunanya. Arsitektur, sebagai bagian integral dari seni dan budaya Iran, diwujudkan dalam desain tas ini untuk membangun koneksi yang lebih dalam dengan pemiliknya.

Proyek desain ini dilaksanakan di Iran pada Desember 2020 dan memakan waktu dua minggu untuk diselesaikan. Riset mendalam baik secara online maupun lapangan dalam bidang arsitektur menjadi dasar pembuatan tas ini. Sarban Minaret dipilih karena signifikansinya dalam mempromosikan pemahaman tentang perdamaian melalui struktur arsitekturnya.

Salah satu tantangan terbesar dalam proyek ini adalah mengubah struktur arsitektur menjadi sebuah tas kulit. Setiap bentuk yang diciptakan dari batu bata harus direplikasi dengan kulit, dan semua proses ini dilakukan dengan tangan. Sarban tidak hanya merupakan produk, tetapi juga sarana untuk mempromosikan perdamaian di antara berbagai pemikiran dan agama.