Setiap Harta Karun Mengungkapkan Sebuah Cerita

Kampanye Kesadaran yang Menghidupkan Warisan Budaya

Di tengah langit yang bertabur bintang, Zhou Haiwen, Che Shilong, dan Guo Cheng telah mengubah pemandangan menjadi konstelasi yang melambangkan rentang waktu dan ruang, menghidupkan kembali cerita Dunhuang Feitian dan karavan unta di wilayah Barat Tiongkok. Kampanye kesadaran yang mereka rancang bukan sekadar mempromosikan, tetapi juga mengedukasi audiens tentang kekayaan budaya Tiongkok, warisan budayanya yang luas, dan pewarisan nilai-nilai tersebut kepada generasi mendatang.

Karya unik ini, "Setiap Harta Karun Mengungkapkan Sebuah Cerita", merupakan dokumenter pendek yang memperkenalkan 100 harta karun nasional Tiongkok dan menggali kreativitas orang-orang Tiongkok kuno. Pendekatan kreatif yang diambil adalah menceritakan kisah tentang harta karun nasional melalui dialog lintas zaman, menggabungkan setiap harta karun dengan kotak dialog yang berbeda-beda. Bentuk kotak dialog yang beragam—ada yang bulat, ada yang persegi—semua unik dan memiliki karakter tersendiri.

Metode realisasi desain ini berbeda dari tampilan artefak budaya pada umumnya. Tidak sekadar menampilkan nama setiap harta karun, kampanye ini memulai dari keseluruhan perasaan, memberikan cerita pada gambar, dan berkomunikasi secara visual. Dalam pemilihan artefak budaya utama, bukan hanya menampilkan satu harta karun, tetapi memilih harta karun yang representatif dari seratus artefak budaya untuk didesain. Dalam ekspresi gambar, harta karun dibandingkan dengan bintang, melintasi jarak waktu dan ruang, dan menceritakan kisah dari harta karun itu sendiri.

Spesifikasi teknis dari desain ini adalah penggunaan kotak dialog yang melambangkan komunikasi, di mana setiap harta karun dikombinasikan dengan kotak dialog yang berbeda. Konstelasi di langit berbintang mewakili imajinasi manusia. Sejak zaman dahulu, manusia telah menatap langit berbintang dan memberikan berbagai makna budaya kepada mereka.

Interaksi desain ini melibatkan referensi dari banyak buku kuno dari Timur dan Barat, seperti bambu Tiongkok, buku jahit benang, gulungan kulit domba Barat, buku sampul keras, dan lainnya. Baik bagi penutur bahasa Tionghoa maupun Inggris, mereka dapat membaca cerita yang berbeda dan menemukan kesenangan dalam menggali sejarah.

Kampanye ini dimulai pada tahun 2022 dan masih beredar di seluruh dunia. Dalam risetnya, desain iklan ini mudah dipahami karena berasal dari empati terhadap hal-hal spesifik dan penyajian artistik yang lengkap, yaitu dekonstruksi dan reorganisasi hal-hal yang familiar. Manusia adalah makhluk visual, dan warna serta garis yang berbeda memiliki emosi dan ekspresi yang berbeda.

Tantangan kreatif dan teknis telah diatasi dengan menjadikan buku sebagai badan utama desain. Klasik bukan hanya citra eksternal dari seluruh program, tetapi juga pembawa pengetahuan yang penting. Bagi manusia, buku memiliki pengakuan nilai yang seragam dan bersifat universal. Dalam desain itu sendiri, dekonstruksi dan ekspresi grafis digunakan untuk mengolah buku, sehingga orang dengan latar belakang budaya yang berbeda dapat dengan cepat memahami maknanya, memahami buku Tiongkok melalui grafik, dan memahami cerita serta semangat oriental di balik buku tersebut.

Karya Zhou Haiwen, Che Shilong, dan Guo Cheng ini telah diakui dengan penghargaan Iron dalam A' Graphics, Illustration and Visual Communication Design Award pada tahun 2024, sebuah pengakuan atas desain yang baik, praktis, dan inovatif yang memenuhi standar profesional dan industri.