Shigetaka Mochizuki, seorang desainer yang terkenal dengan karya-karyanya yang menggabungkan kehalusan tradisional Jepang dengan analisis struktural modern, telah menciptakan sebuah mahakarya arsitektur yang dikenal sebagai Hoshino Jinja. Kuil ini tidak hanya merupakan sebuah struktur yang mengesankan secara visual, tetapi juga menjadi simbol keberlanjutan dan inovasi dalam dunia arsitektur. Dengan atap berlapis tembaga dan garis-garis horizontal serta vertikal yang menjadi ciri khas, Hoshino Jinja mengekspresikan estetika Jepang dengan tingkat desain yang sangat tinggi.
Keunikan dari Hoshino Jinja terletak pada pendekatannya yang inovatif, menggabungkan metode konstruksi tradisional Jepang yang tidak menggunakan perangkat keras sama sekali dengan perhitungan kekuatan batas yang berbasis pada analisis struktural modern. Hasilnya adalah bangunan yang dirancang untuk bertahan selama 100 hingga 200 tahun, mencerminkan perpaduan sempurna antara teknologi lama dan baru.
Proses realisasi Hoshino Jinja mengandalkan teknologi konstruksi yang mampu menahan gempa bumi dan taifun tanpa merusak bumi. Metode desain kapasitas batas yang digunakan dalam perencanaan bangunan ini berfokus pada kekuatan gesekan dan restoratif yang muncul dari kombinasi elemen-elemen kayu, menciptakan bangunan yang revolusioner dengan penuh pemanfaatan metode konstruksi tradisional Jepang dan teknologi baru.
Hoshino Jinja tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran bagi mereka yang mempelajari, mengelola, dan menggunakan teknik arsitektur. Ini menjadi tempat yang ideal untuk generasi muda, insinyur, dan pejabat pemerintah daerah untuk mempelajari dan meneruskan teknik tradisional. Penggunaan kayu lokal dalam konstruksi kuil ini juga menunjukkan komitmen terhadap pelestarian tradisi, budaya, industri, dan lingkungan, menjadikan Hoshino Jinja sebagai ikon baru di komunitas lokal.
Salah satu tantangan terbesar dalam desain Hoshino Jinja adalah menciptakan sebuah bangunan yang berfungsi dan mencerminkan perannya tanpa mengaburkan kekudusan struktur utama. Solusi desain yang sensitif adalah dengan menekankan pada kesederhanaan dan kekuatan. Hasilnya adalah sebuah struktur yang tidak hanya menonjolkan keindahan estetika, tetapi juga kekuatan dan ketahanan yang menjadi kebanggaan arsitektur Jepang.
Shigetaka Mochizuki telah berhasil menciptakan sebuah karya yang menggabungkan teknologi lama dan baru, seperti metode konstruksi tradisional Jepang yang tidak menggunakan logam, dan perhitungan kekuatan batas berdasarkan analisis struktural modern. Desain yang terdiri dari garis-garis horizontal dan vertikal ini sangat estetis dan telah digambarkan sebagai keindahan struktural yang menarik berdasarkan rasa keindahan Jepang yang unik. Pengakuan atas keunggulan desain ini tercermin dalam penghargaan Silver A' Design Award yang diterima pada tahun 2024, menegaskan posisi Hoshino Jinja sebagai warisan budaya yang berharga.
Desainer Proyek: Shigetaka Mohizuki
Kredit Gambar: Photographer, Yasuo Hagiwara
Anggota Tim Proyek: Shigetaka Mohizuki
Nama Proyek: Hoshino Jinja
Klien Proyek: Mochizuki Corporation