Renai Dance: Warisan Budaya dalam Animasi 3D

Karya Zhike Yang dan Wenjie Wu, Menyatukan Tradisi dan Mimpi

Renai Dance, sebuah film animasi yang menggugah, merupakan dedikasi bagi generasi kakek-nenek yang mengalami dampak signifikan dari budaya tradisional akibat pengaruh baru. Zhike Yang dan Wenjie Wu, sebagai penciptanya, mengeksplorasi jurang antargenerasi dan mempertanyakan apakah simbol baru selalu menggusur budaya lama dan apakah mengejar mimpi selalu berlawanan dengan keinginan orang yang kita cintai.

Animasi 3D "RenaiDance" membawa tema pewarisan budaya dan integrasi mimpi, keberanian, serta transformasi budaya. Film ini tidak hanya mengisahkan tentang dukungan keluarga yang kuat, tetapi juga tentang bagaimana budaya leluhur terus diwariskan tanpa henti. Dengan interpretasi artistik yang menginspirasi, film ini memperkuat ikatan keluarga dan menghormati budaya yang lebih tua.

Dalam proses pra-produksi, Zhike Yang dan Wenjie Wu menggunakan Adobe Photoshop dan Storyboard Pro untuk mengembangkan konsep seni dan alur cerita. Mereka juga membangun alat pipa kerja sendiri dengan Python yang sesuai dengan bahasa kode MAYA: MEL, untuk mengatur file dengan efisien. Dalam produksi, mereka menerapkan Maya untuk pemodelan, rigging, layout, dan animasi, serta Substance Painter dan Substance Designer untuk tekstur. Mereka bahkan menciptakan alat bordir digital yang inovatif, memungkinkan pola apa pun diubah menjadi aset bordir buatan tangan secara digital.

Animasi ini menampilkan pola tradisional pada setiap permukaan kain dalam film, seperti pada gaun, rompi, dan topeng singa, yang semuanya menggunakan teknik ini. Logo judul dan setiap kata dirancang ulang dengan detail benang buatan tangan yang memberikan tekstur unik pada film.

Film ini memiliki resolusi standar 1920 x 1080 piksel (Full HD) dengan durasi 3 menit 47 detik dan frame rate 23.9fps. Untuk pengalaman menonton terbaik, disarankan untuk menonton dalam ruangan gelap dengan suara stereo, dan jangan lewatkan grafik Easter egg tersembunyi setelah kredit akhir yang memberikan petunjuk tentang kelanjutan cerita.

Proyek film ini dimulai di New York pada tahun 2019 dan selesai pada tahun 2021. Film ini telah diputar di berbagai lokasi internasional, seperti New York, Aspen, Beloit, Nepal, Taiwan, dan lainnya. Salah satu tantangan terbesar adalah menyeimbangkan emosi yang intens dengan keterbatasan waktu dan anggaran. Dengan kolaborasi yang erat antara sutradara, artis, asisten teknis, komposer, desainer suara, dan aktor suara, film ini berhasil mengatasi tantangan tersebut.

"Renai Dance" adalah film animasi 3D yang menggabungkan daya tarik visual dengan tema budaya dan kedalaman emosional. Ceritanya menggabungkan elemen Tari Singa Tiongkok dan Balet Modern Barat, menunjukkan penggabungan warisan budaya yang berbeda. Soundtracknya menampilkan musik oriental tradisional, elemen simfonik modern, dan melodi tematik untuk meningkatkan pengalaman emosional. Film ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru dalam mengeksplorasi adat istiadat, ikatan keluarga, dan vitalitas budaya yang abadi.

Film ini telah dianugerahi Golden A' Design Award dalam kategori A' Movie, Video and Animation Design Award pada tahun 2024, mengakui karya yang luar biasa, trendsetting, dan mencerminkan kejeniusan serta kebijaksanaan desainer. Penghargaan ini merupakan simbol keunggulan luar biasa dan dampak signifikan terhadap dunia dengan karakteristik yang diinginkan.


Detail dan Kredit Proyek

Desainer Proyek: Zhike Yang
Kredit Gambar: Video Credits: Creative Director Zhike Yang. Video Credits: Technical Director Wenjie Wu. Video Credits: Creative Producer Han Chen Chang. Video Credits: Sound Track Zak McNeil. Video Credits: Sound Design Denis Nechipurenko.
Anggota Tim Proyek: Zhike Yang Wenjie Wu Han Chen Chang
Nama Proyek: Renai Dance
Klien Proyek: Boxon Media Studios


Renai Dance IMG #2
Renai Dance IMG #3
Renai Dance IMG #4
Renai Dance IMG #5
Renai Dance IMG #5

Baca Selanjutnya di Desain Cemerlang