Zalea Artwear, sebuah jaket hasil rancangan Laili Lau, lahir dari proses kreatif yang mendalam dan penuh makna. Diciptakan dari sisa-sisa kain yang dikumpulkan selama empat tahun, jaket ini menjadi simbol perjalanan personal sang desainer dalam menghadirkan mode yang ramah lingkungan. Proses pembuatannya yang dimulai pada akhir 2022 berlangsung tanpa pola pasti, berfokus pada tekstur dan gerak, sehingga menghasilkan karya yang tidak hanya fungsional, tetapi juga sarat nilai emosional dan estetika.
Keunikan Zalea terletak pada pemilihan materialnya—kain sisa, syal bekas, dan tekstil yang diselamatkan dari limbah. Setiap potongan dipilih dan dijahit secara manual, menciptakan tekstur kaya yang menceritakan kisah keberlanjutan dan kreativitas. Siluet oversized serta detail strip kain yang menjuntai memberikan kesan pahatan, mengaburkan batas antara busana dan karya seni. Zalea tidak hanya menawarkan kenyamanan dan gaya, tetapi juga menjadi pernyataan tegas terhadap praktik produksi massal yang merusak lingkungan.
Teknik pembuatan jaket ini sepenuhnya mengandalkan keterampilan tangan, tanpa melibatkan mesin industri. Proses slow fashion ini menuntut ketelatenan dan dedikasi tinggi, di mana setiap detail dirangkai dengan penuh perhatian. Material utama berupa katun, wol, dan sutra daur ulang memberikan daya tahan sekaligus kelembutan pada permukaan jaket. Dengan dimensi 80 cm panjang dan 60 cm lebar dada, serta bobot sekitar 1,5 kg, Zalea menawarkan pengalaman mengenakan karya seni yang benar-benar berbeda.
Inspirasi desain Zalea berasal dari bunga azalea yang dikenal akan keindahan dan ketangguhannya, serta konsep pakaian pelindung. Nama “Zalea” sendiri merefleksikan kekuatan dan keanggunan alam, sementara jaket ini dirancang sebagai jubah modern yang memberikan kenyamanan fisik sekaligus rasa perlindungan simbolis. Melalui penggunaan material daur ulang, Zalea menjadi perisai terhadap limbah tekstil dan simbol kreativitas berkelanjutan, memperkuat koneksi pemakainya dengan bumi.
Proses penciptaan Zalea menghadirkan tantangan tersendiri, mulai dari kesulitan mendapatkan bahan daur ulang yang sesuai hingga kerumitan teknik jahit tangan yang memakan waktu. Namun, setiap tantangan tersebut dijawab dengan kreativitas dan ketekunan, menghasilkan karya yang tidak hanya indah, tetapi juga sarat makna sosial dan lingkungan. Setiap jahitan pada Zalea merepresentasikan penghormatan terhadap sejarah materialnya dan penolakan terhadap budaya konsumsi instan.
Zalea Artwear telah mendapatkan pengakuan internasional dengan meraih Iron A’ Design Award 2025 di kategori Fashion, Apparel and Garment Design. Penghargaan ini menegaskan posisi Zalea sebagai karya yang tidak hanya memenuhi standar industri, tetapi juga membawa dampak positif bagi dunia mode dan lingkungan. Melalui Zalea, Laili Lau mengajak masyarakat untuk merayakan keunikan, menghargai proses, dan memilih fashion yang lebih bertanggung jawab.
Desainer Proyek: Laili Lau
Kredit Gambar: Photo: Anibal Mestre Wong
Model: Valeria Usganda
Production: Manaure Penalver
Anggota Tim Proyek: Laili Lau
Nama Proyek: Zalea Artwear
Klien Proyek: Laili Lau