Serpentine Seasons: Folklore dan AI dalam Visualisasi Musim

Perpaduan Legenda Ular Putih dan 24 Musim dalam Karya Digital

Serpentine Seasons karya Leijing Zhou menghadirkan interpretasi baru legenda Ular Putih melalui lensa teknologi kecerdasan buatan, menghubungkan mitologi, alam, dan waktu dalam sebuah video animasi yang memukau.

Serpentine Seasons merupakan proyek video animasi yang mengambil inspirasi dari legenda Ular Putih dan 24 Musim Matahari, dua elemen penting dalam budaya Tiongkok. Leijing Zhou dan timnya memanfaatkan kekuatan AI untuk menyatukan narasi kuno dengan teknologi mutakhir, menciptakan pengalaman visual yang menyoroti perubahan musim sebagai perjalanan emosional dan transformasi alam. Proyek ini tidak hanya menampilkan keindahan estetika Timur, tetapi juga menekankan pentingnya pelestarian warisan budaya melalui inovasi digital.

Keunikan Serpentine Seasons terletak pada integrasi mendalam antara mitologi dan sistem penanggalan tradisional Tiongkok. Dengan memanfaatkan teknologi Text-to-Video dan Style Transfer, tim kreatif berhasil menghadirkan visualisasi dinamis yang menampilkan transisi musim secara puitis. Setiap bagian video merepresentasikan satu dari 24 Musim Matahari, dengan karakter Ular Putih yang berinteraksi secara emosional dan visual terhadap perubahan lingkungan. Pendekatan ini menawarkan perspektif baru dalam menggabungkan cerita rakyat dengan kecanggihan AI, menghasilkan karya yang imersif dan penuh makna.

Proses realisasi proyek ini melibatkan penggunaan perangkat lunak AI seperti Midjourney untuk menghasilkan gambar dan runway untuk mengubah gambar menjadi video. Hasil akhirnya adalah video berdurasi sekitar enam menit dengan resolusi 4K, dioptimalkan untuk berbagai platform digital dan pameran multimedia. Setiap transisi antar musim dirancang agar mulus, memperkuat narasi budaya dan perubahan alam yang menjadi inti cerita.

Penelitian mendalam menjadi fondasi utama dalam pengembangan Serpentine Seasons. Tim melakukan analisis budaya, eksperimen dengan teknik generatif, serta kolaborasi dengan seniman digital dan pakar AI. Hasilnya adalah integrasi mulus antara cerita rakyat tradisional dan teknologi modern, yang tidak hanya memperkaya pengalaman penonton, tetapi juga membuka diskusi tentang peran AI dalam pelestarian dan transformasi budaya. Menurut laporan A' Design Award, karya ini menunjukkan potensi AI dalam mendukung narasi budaya dan memperluas cakrawala desain digital.

Tantangan utama dalam proyek ini adalah menjaga keseimbangan antara keaslian narasi budaya dan tuntutan teknis AI. Tim harus memastikan bahwa visualisasi musim dan emosi karakter tetap setia pada esensi legenda Ular Putih, sekaligus memanfaatkan kemampuan AI untuk menciptakan narasi yang kohesif dan estetis. Keterbatasan alat AI dalam menerjemahkan kompleksitas perubahan musim menjadi narasi visual yang utuh menjadi salah satu hambatan yang berhasil diatasi melalui riset dan inovasi berkelanjutan.

Serpentine Seasons telah meraih penghargaan Iron A' Design Award 2025, menegaskan posisinya sebagai karya yang inovatif dan relevan secara industri. Proyek ini tidak hanya memperkaya ranah seni digital dan desain, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya melalui pendekatan teknologi. Serpentine Seasons menjadi bukti bahwa kolaborasi antara tradisi dan inovasi mampu menghasilkan karya yang berdampak, menginspirasi, dan memperluas pemahaman tentang masa depan digital storytelling.


Detail dan Kredit Proyek

Desainer Proyek: Zhou Leijing
Kredit Gambar: Zhou Leijing
Anggota Tim Proyek: Xiaotong Guan Leijing Zhou Xinmiao Shen Xiaofei Gong Menghan Li Jinjie Li Qianyi Wang Zihan Zhang
Nama Proyek: Serpentine Seasons
Klien Proyek: Zhejiang University


Serpentine Seasons IMG #2
Serpentine Seasons IMG #3
Serpentine Seasons IMG #4
Serpentine Seasons IMG #5
Serpentine Seasons IMG #5

Baca Selanjutnya di Desain Cemerlang