Terinspirasi oleh lanskap unik Qingyuan dan sawah terasering Hei Shan di Lianshan, desain kemasan beras ini menampilkan kekayaan alam dan simbol totem hewan yang sarat makna berkah. Masyarakat setempat telah bertani selama generasi, membangun hubungan harmonis dan simbiotik dengan tanah yang menopang kemakmuran mereka. Filosofi keberlanjutan inilah yang tercermin dalam konsep “sebutir beras di pegunungan, sebutir beras di gunung”, menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Keunikan utama desain ini terletak pada konsep “kotak beras sebagai pengukur puisi lanskap”. Kemasan tidak lagi sekadar wadah, melainkan alat untuk merasakan keindahan alam dan menjadi medium penghubung antara manusia, bumi, dan spirit kemanusiaan. Dengan demikian, setiap interaksi dengan kemasan menjadi pengalaman estetis yang mengajak pengguna merenungkan asal-usul pangan dan hubungan spiritual dengan lingkungan.
Teknologi realisasi desain ini menghidupkan kembali simbol budaya Tiongkok klasik seperti “Fu, Lu, Shou, Xi, Cai” (berkah, kemakmuran, panjang umur, kebahagiaan, dan kekayaan) melalui bahasa visual kontemporer. Inovasi lain yang menonjol adalah penambahan skala ukur pada kemasan dalam, menjadikan wadah beras sebagai gelas ukur multifungsi. Seluruh sistem kemasan dibuat dari kertas kraft daur ulang, menegaskan komitmen pada keberlanjutan dan prinsip ekonomi sirkular tanpa mengorbankan nilai estetika.
Kemasan luar menampilkan lanskap asal produk yang diintegrasikan ke dalam ilustrasi butiran beras, menyiratkan bahwa keindahan alam dan esensi matahari serta bulan dapat dinikmati dalam setiap suapan. Sementara itu, kemasan dalam mengangkat lima elemen kebahagiaan dari folklor Tiongkok, mengekspresikan harapan masyarakat akan kehidupan yang penuh makna melalui bahasa visual yang sederhana namun kuat. Perpaduan antara tradisi dan modernitas ini menciptakan pengalaman sensorik dan emosional yang mendalam.
Keberhasilan desain ini terbukti secara komersial dan artistik. Setelah peluncuran, penjualan meningkat hingga 150%, dan produk ini meraih dua penghargaan emas internasional—iF Design Award dari Jerman dan Pentawards dari Inggris. Selain itu, proyek ini berhasil menekan biaya produksi dengan penggunaan kertas kraft ekonomis, namun tetap menjaga margin keuntungan yang tinggi dan kualitas premium.
Qingyuan Lianshan Hei Shan Rice karya Yu Ziji membuktikan bahwa kemasan dapat menjadi jembatan antara tradisi, inovasi, dan keberlanjutan. Dengan mengedepankan fungsi, estetika, dan nilai budaya, desain ini menginspirasi industri untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk yang tidak hanya indah, tetapi juga bermakna dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Desainer Proyek: 子吉 尤
Kredit Gambar: D:Yu ziji
Anggota Tim Proyek: Yu ziji
Nama Proyek: Qingyuan Lianshan Hei Shan Rice
Klien Proyek: 善水建