After a Bird Fell Down: Sebuah Karya Seni yang Unik dalam Bentuk Buku

Menggabungkan Seni, Desain, dan Cerita dalam Satu Buku

Sebuah karya seni yang unik dan menarik telah lahir dari imajinasi desainer Shu Wei Chang. Dalam karya yang diberi judul "After a Bird Fell Down," Chang berhasil menggabungkan seni, desain, dan cerita menjadi satu dalam bentuk sebuah buku.

Buku ini terinspirasi dari sebuah cerita tentang biji yang berkecambah setelah seekor burung mati dan jatuh ke tanah. Melalui perubahan volume halaman buku, buku ini ingin menggambarkan plot dan konsep inti: "ada dua sisi kehidupan." Buku ini mengajak pembaca untuk menyadari bahwa waktu yang berlalu tidak hanya tentang pengurangan dan kematian, tetapi juga tentang peningkatan dan kelahiran.

Dengan menggabungkan struktur buku berlubang dan buku pop-up, buku ini menggunakan "volume halaman buku" sebagai narasinya. Saat membaca, pembaca akan melihat lubang yang semakin besar dan tunas yang semakin tinggi dari halaman ke halaman. Dengan ukuran A6 dan ketebalan hampir tiga sentimeter, ukuran buku ini sebesar tubuh burung yang mati. Saat pembaca membalik setiap halaman dan membuat buku menjadi lebih tipis, mereka dapat merasakan bahwa tubuh burung secara perlahan menghilang.

Desain buku ini juga memiliki keunikan lainnya. Sampul buku ini berwarna putih murni dan tidak ada kata-kata yang ditampilkan di sampulnya. Sebaliknya, terdapat cekungan berbentuk persegi yang dicetak dengan stiker transparan berisi bulu hijau. Hal ini memberikan kesan seperti bingkai foto yang menyegel kematian burung dalam cerita ini.

Selain itu, kertas dengan tekstur mirip pasir dipilih untuk sampul buku ini. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat merasakan seperti menyentuh tanah, tempat di mana cerita ini terjadi. Halaman hak cipta juga dihiasi dengan langit biru dan menjadi awal dari cerita ini. Ketika pembaca membuka buku ini, mereka tidak hanya membaca kalimat "Sebuah burung jatuh ke tanah," tetapi juga dapat terjun ke dalam cerita ini dari sudut pandang burung dari langit.

Buku ini memiliki spesifikasi teknis berukuran 105mm x 27mm x 150mm, terdiri dari 15 halaman, dengan teknik perekatan di bagian belakang, debossing, dan stiker transparan di sampulnya.

Meskipun memiliki keunikan dan keindahan tersendiri, pembuatan buku ini tidaklah mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana mewujudkan metode pengikatan yang sesuai. Setelah beberapa kali revisi, akhirnya dipilihlah karton dengan ketebalan 0,5mm yang ditempel di bagian punggung buku. Metode pengikatan ini membutuhkan lebih banyak lem daripada buku biasa untuk mengikat halaman dengan kuat. Setelah beberapa percobaan, buku ini menjadi seperti yang Anda lihat sekarang.

Buku ini berhasil memadukan bentuk buku yang terpotong dan buku pop-up. Saat membaca halaman demi halaman, pembaca akan melihat lubang yang semakin dalam dan tunas yang semakin muncul. Buku ini menggambarkan tidak hanya apa yang terjadi pada burung setelah mati, tetapi juga pertumbuhan kehidupan.

Karya desain ini telah mendapatkan penghargaan Bronze dalam A' Design Award 2022 kategori Print and Published Media Design. Penghargaan ini diberikan kepada desain yang kreatif dan inovatif serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

After a Bird Fell Down adalah bukti nyata bahwa seni, desain, dan cerita dapat digabungkan menjadi satu dalam sebuah karya yang unik dan menarik. Buku ini tidak hanya menghibur pembaca, tetapi juga mengajak mereka untuk merenung tentang kehidupan dan arti dari waktu yang berlalu.


Detail dan Kredit Proyek

Desainer Proyek: Shu-Wei Chang
Kredit Gambar: Shu-Wei Chang
Anggota Tim Proyek: Shu-Wei Chang
Nama Proyek: After a Bird Fell Down
Klien Proyek: Shu-Wei Chang


After a Bird Fell Down IMG #2
After a Bird Fell Down IMG #3
After a Bird Fell Down IMG #4
After a Bird Fell Down IMG #5
After a Bird Fell Down IMG #5

Baca Selanjutnya di Desain Cemerlang