Pugongshan Geology: Museum yang Menggabungkan Keunikan Lama dan Baru

Museum Geologi Pugongshan mengintegrasikan kiln gypsum lama dan baru, dan menggunakan kelompok kiln lama sebagai gerbang landmark dari taman situs secara keseluruhan. Kepala kiln diubah menjadi platform pengamatan, dan salah satu kiln lama digunakan sebagai pintu masuk utama museum. Area penambangan kunci ditetapkan sebagai titik pendidikan ekologi, dan jendela dan platform pengamatan dipasang di posisi yang sesuai dengan bangunan museum, sehingga bangunan museum erat terikat di tempat istimewa ini.

Gunung Pugong di Provinsi Henan adalah gunung batu kapur. Penduduk setempat membangun ratusan kiln kapur kecil untuk memproduksi kapur dan menjadi kaya dengan cepat, tetapi lingkungan mengalami kerusakan yang parah. Situs ini sekarang ditinggalkan.

Untuk mempromosikan konsep pembangunan berkelanjutan, kami merancang museum ini dengan mengubah kepala kiln menjadi platform pengamatan, dan menggunakan salah satu kiln lama sebagai pintu masuk utama museum. Kami berusaha membuat tambang, kiln gypsum lama, dan museum baru menjadi satu kesatuan organik.

Pembangunan museum ini melibatkan pekerja lokal, beberapa di antaranya adalah keturunan dari kiln kapur yang dibangun di masa lalu. Kami menggunakan teknologi lokal yang paling umum untuk membangun museum ini. Kulit bangunan ini didaur ulang dari beton bekas, dengan panel gantung bertekstur skala manusia, menekankan kedekatan arsitektur dengan manusia dan juga menekankan pentingnya perlindungan lingkungan dengan menggunakan bahan daur ulang.

Museum ini memiliki 4 lantai, terdiri dari 1 lantai bawah tanah dan 3 lantai di atas tanah, dengan tinggi 13,5 m, luas tanah 14.159,5 meter persegi, dan total luas konstruksi 3.314,5 meter persegi.

Museum Geologi Pugongshan menampilkan proses produksi kapur dan kerusakan lingkungan ekologis yang disebabkan oleh produksi kapur yang tidak teratur, serta berperan dalam mempopulerkan pengetahuan ilmiah tentang kapur dan pendidikan ekologi.

Terdapat dua tantangan dalam proyek ini: Pertama, pemilik merasa tidak perlu mempertahankan kiln kapur yang rusak ini karena pemilik menganggapnya jelek, dan harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memperkuatnya demi keamanan wisatawan. Kedua, dibandingkan dengan model pembangunan rumah baru yang sederhana, model penggabungan bangunan lama dan baru ini menimbulkan tantangan desain dan konstruksi.

Desain Museum Geologi Pugongshan mengintegrasikan kiln gypsum lama dan baru, dan menggunakan kelompok kiln lama sebagai gerbang landmark dari taman situs secara keseluruhan. Kepala kiln diubah menjadi platform pengamatan, dan salah satu kiln lama digunakan sebagai pintu masuk utama museum. Area penambangan kunci ditetapkan sebagai titik pendidikan ekologi, dan jendela dan platform pengamatan dipasang di posisi yang sesuai dengan bangunan museum, sehingga bangunan museum erat terikat di tempat istimewa ini.

Gambar-gambar ini diambil oleh fotografer Yilong Zhao pada tahun 2021.

Desain ini memenangkan Penghargaan Perak dalam A' Design Award 2022 dalam kategori A' Architecture, Building and Structure Design. Penghargaan ini diberikan kepada desain yang kreatif, luar biasa, dan menggambarkan keahlian dan inovasi yang luar biasa. Desain ini, yang dihargai karena karakteristik teknis yang kuat dan keterampilan artistik yang luar biasa, menunjukkan tingkat keunggulan yang luar biasa dan membangkitkan perasaan positif, kekaguman, dan keajaiban.