Desain bangunan memiliki dampak yang tak terhindarkan pada lingkungan perkotaan. Oleh karena itu, Parviz Ghasemi, seorang arsitek terkenal, memutuskan untuk meredefinisi hubungan antara bangunan dan kota dalam proyek terbarunya, 12th Building. Dengan menciptakan dimensi visual dan kedalaman, fasad bangunan ini bertransformasi menjadi ruang di antara, yang memungkinkan terbentuknya berbagai narasi aktivitas di dalam bangunan dan aliran kehidupan dalam struktur perkotaan.
Isi
12th Building membedakan dirinya dari bangunan sejenis dengan menggunakan fasad miring pada kedua sisinya. Hal ini menghindari repetisi bangunan sekitarnya dan menciptakan morfologi yang unik. Dalam proyek ini, bagian fasad yang miring dipotong dan diubah menjadi permukaan datar, sehingga membagi setiap unit menjadi tiga bagian: jendela, teras, dan jendela dapur. Selain memberikan variasi pada fasad, ruang tertutup di belakang dinding luar juga berubah menjadi ruang terbuka dan semi-terbuka, menjadi bagian dari kehidupan penghuni setiap unit yang mengalir ke fasad. Fasad yang semula tidak dapat dibuka pada bangunan sejenis, menjadi fasad dinamis dalam proyek ini.
Kesimpulan
12th Building adalah sebuah inovasi dalam desain bangunan perumahan. Dengan mengubah morfologi bangunan dan menciptakan fasad yang dinamis, Parviz Ghasemi berhasil memberikan identitas yang unik pada setiap unit dan bangunan secara keseluruhan. Selain itu, proyek ini juga berhasil menciptakan hubungan yang kuat antara bangunan dan kota terbuka. Dengan menggunakan bahan murah dan menghilangkan ruang samping, 12th Building memberikan solusi yang lebih baik bagi penduduk setempat. Keberhasilan proyek ini terbukti dengan penghargaan Iron A' Design Award yang diterimanya pada tahun 2023.
Desainer Proyek: Parviz Ghasemi
Kredit Gambar: Image #1,2,3,4,5: Photograph by Mohammad Hassan Ettefagh
Anggota Tim Proyek: Architects : Parviz Ghasemi
Nama Proyek: 12th
Klien Proyek: Parviz Ghasemi