X897 PL1: Lampu Gantung yang Menggabungkan Kecantikan Tradisional dengan Teknologi Blockchain

Karya Desainer Maurice Taylor

X897 PL1 adalah lampu gantung yang menggabungkan keindahan tradisional dengan teknologi blockchain. Terinspirasi oleh konsep Jepang "Mono no aware" yang melambangkan keindahan, optimisme, perpisahan, dan harapan, lampu gantung ini merepresentasikan makna tradisional tersebut dalam era digital. Fisiknya hadir sebagai objek pencahayaan yang terbuat dari lapisan aluminium yang dilipat menyerupai kelopak bunga sakura, sementara secara digital, lampu ini diabadikan sebagai NFT (Non-Fungible Token) di blockchain.

Isi

Lampu gantung X897 PL1 merupakan produk pertama dari X897 Furniture yang menawarkan pendekatan baru terhadap furnitur. Dengan menggabungkan lampu fisik dan teknologi blockchain, produk ini lebih dapat dilihat sebagai koleksi atau objek seni daripada sekadar lampu biasa. Pendekatan baru ini menciptakan hubungan yang lebih personal antara pemilik dan produk, serta memunculkan pertanyaan apakah furnitur seharusnya didekati dengan pendekatan yang lebih abadi dan tidak terikat pada tren musiman.

Lampu gantung X897 PL1 terbatas dalam jumlah produksi, dengan hanya 100 unit yang diproduksi. Proses pembuatannya melibatkan aluminium yang dilas, dibengkokkan, dan dilapisi dengan serbuk cat tahan karat. Dengan dimensi 200 mm x 200 mm x 300 mm, lampu ini memiliki desain yang elegan dan minimalis.

Kesimpulan

Lampu gantung X897 PL1 adalah karya desainer Maurice Taylor yang menggabungkan keindahan tradisional dengan teknologi blockchain. Dengan lapisan aluminium yang melipat menyerupai kelopak bunga sakura, lampu ini menciptakan pencahayaan yang lembut dan mengarahkan cahaya ke bawah. Melalui penggunaan filter cahaya, pemilik dapat mengubah suasana dengan refleksi warna yang halus pada lapisan aluminium. Dalam total 100 unit lampu ini, masing-masing memiliki sertifikat digital berbasis blockchain (NFT) yang unik dan terhubung dengan karya seni asli yang menjadi inspirasinya, yaitu bunga sakura.

Sumber Gambar: Lutz Wolf, stock.adobe.com