Pineal: VR Headset yang Mengubah Cara Kita Melihat Dunia Virtual

Mohamad Montazeri Menciptakan VR Headset yang Terinspirasi oleh Kelenjar Pineal

Pineal, sebuah VR headset yang dirancang oleh Mohamad Montazeri, mengambil inspirasi dari kelenjar pineal, sebuah kelenjar di otak yang secara historis menjadi simbol mata ketiga. Pineal, sebagai headset, menjadi mata ketiga yang memungkinkan pengguna untuk melihat dunia virtual dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya.

Yang membuat Pineal berbeda dari VR headset lainnya adalah kemampuannya untuk berdiri sendiri. Pineal dapat digunakan tanpa perlu komputer atau ponsel. Dibuat dari bahan yang lebih ringan, Pineal lebih nyaman untuk digunakan. Desainnya yang sederhana dan murni, serta peningkatan ergonomis pada kontroler dan bantalan, membuat penggunaan Pineal menjadi lebih mudah dan nyaman.

Pineal diproduksi dengan teknologi CNC molding untuk mempertahankan detail dan tekstur halus pada permukaannya. Tali pengikatnya terbuat dari bahan kain yang dapat disesuaikan dengan ukuran kepala pengguna, sementara bantalannya terbuat dari bahan kain yang dapat bernapas.

VR merupakan teknologi yang masih muda dan potensinya perlu terus dievaluasi. Oleh karena itu, penelitian yang mendalam telah dilakukan oleh Montazeri untuk memahami kebutuhan pengguna dan meningkatkan ergonomis produk. Hasilnya adalah Pineal, VR headset yang memadukan desain, teknologi, dan kenyamanan.

Montazeri menghadapi berbagai tantangan dalam menciptakan Pineal, termasuk mendorong pengguna untuk menggunakan VR headset dan meningkatkan desain serta kualitas penggunaan. Namun, dengan ketekunan dan kreativitas, ia berhasil mengatasi tantangan tersebut dan menciptakan produk yang memenangkan Bronze A' Computers and Peripheral Devices Design Award pada tahun 2021.

Pineal adalah contoh sempurna bagaimana desain dan teknologi dapat bersatu untuk menciptakan produk yang inovatif dan fungsional. Dengan Pineal, pengguna dapat menjelajahi dunia virtual dengan cara yang lebih nyaman dan menyenangkan.