Forest Living: Kembali ke Akar Melalui Desain

Desain Rumah Wei Zhih Chen dan An Ting Liu yang Memadukan Alam dan Kenyamanan

Desain rumah yang terinspirasi dari keindahan alam di kaki Gunung Ali menjadi simbol kehangatan dan kedekatan dengan alam. Wei Zhih Chen dan An Ting Liu menciptakan sebuah karya yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai sarana untuk kembali ke akar dan menikmati kedamaian.

Memasuki era dimana kehidupan urban semakin padat, konsep Forest Living yang diusung oleh Wei Zhih Chen dan An Ting Liu menawarkan sebuah oase ketenangan. Dengan memanfaatkan kayu sebagai elemen dasar, desain ini mengundang alam masuk ke dalam ruang, menciptakan hubungan yang harmonis antara interior dan eksterior. Jendela besar dari lantai hingga langit-langit menjadi media yang sempurna untuk menyatukan kedua elemen tersebut, sekaligus menciptakan lingkungan yang nyaman untuk membaca dan bersantai.

Uniknya, desain ini terinspirasi dari konsep 'hometown' atau kampung halaman yang selalu terpatri di hati. Tidak peduli berapa lama seseorang pergi, kampung halaman tetaplah rumah. Pemilik rumah, yang memasuki babak kedua dalam perjalanan hidupnya, memilih untuk kembali ke kampung halaman. Desain ini menonjolkan cinta dan kerinduan yang mendalam terhadap kampung halaman, serta menggarisbawahi ikatan tak terpisahkan dengan keluarga dan dampak abadi yang diberikannya pada kehidupan.

Teknologi realisasi desain ini melibatkan penggunaan cat seni, bagian-bagian besi yang dicat, lemari sistem, meja marmer, langit-langit kayu, dan beton mentah. Dengan luas 166 meter persegi, desain terbuka memungkinkan cahaya alami mengalir melalui jendela. Alur cahaya ini secara bertahap menghubungkan ruang dari luar ke dalam, dengan jendela besar yang memastikan ruang publik terendam cahaya dari fajar hingga senja.

Desain ini juga memperhatikan interaksi antara penghuni dengan ruang. Pencahayaan yang memadai sangat penting, terutama untuk kegiatan membaca. Jendela besar memungkinkan cahaya alami membanjiri ruang dengan langit-langit tinggi, sementara pelat segitiga menggambarkan punggungan gunung saat seseorang naik ke lantai dua, mendorong interaksi antara luar dan dalam. Koridor langit yang dirancang membuat ruang terasa ringan dan lapang. Struktur kerangka logam menjadi cara sempurna untuk menyaring cahaya dan menciptakan permainan cahaya dan bayangan yang selalu berubah.

Proyek ini diselesaikan pada Desember 2023 di Kabupaten Chiayi, Taiwan. Dengan gaya Jepang sebagai sumbu utama ruang interior, dinding beton ekspos mencerminkan ketenangan dan kedamaian. Tekstur yang sederhana memberikan rasa stabilitas dan kenyamanan. Rak buku kayu di lantai pertama yang meluas ke lantai kedua, serta penataan lampu silang yang cerdik, menciptakan tampilan hierarkis yang indah.

Salah satu tantangan dalam desain ini adalah penggunaan material kayu yang dapat mengurangi emisi karbon selama konstruksi. Penggunaan jendela sebagai pengganti dinding padat mengaburkan batasan antara dalam dan luar, serta mengubah langit biru dan hijau menjadi pemandangan yang menakjubkan. Untuk mencegah ruang menjadi terlalu dingin, nada kayu menambah kehangatan pada dinding beton ekspos. Dinding buku kayu, meja kayu, dan kursi kayu memancarkan kehangatan dan keanggunan.

Desain Forest Living ini telah dianugerahi Silver dalam A' Interior Space, Retail and Exhibition Design Award pada tahun 2024. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas desain yang luar biasa, kreatif, dan menunjukkan keahlian profesional yang luar biasa, yang menunjukkan tingkat keunggulan yang luar biasa dan memperkenalkan perasaan positif, kekaguman, dan keajaiban.


Detail dan Kredit Proyek

Desainer Proyek: Chenghe Interior Design Co., Ltd.
Kredit Gambar: Chenghe Interior Design Co., Ltd.
Anggota Tim Proyek: Wei Zhih, Chen An Ting, Liu
Nama Proyek: Forest Living
Klien Proyek: Chenghe Studio CO.,LTD


Forest Living IMG #2
Forest Living IMG #3
Forest Living IMG #4
Forest Living IMG #5
Forest Living IMG #5

Baca Selanjutnya di Desain Cemerlang