ACDC tidak hanya merupakan sebuah bangunan, tetapi juga sebuah manifestasi dari harmoni antara manusia dan alam. Terinspirasi dari kontur perbukitan yang bergelombang, Atelier Deshaus menciptakan sebuah ruang yang seakan menjadi perpanjangan dari kota, namun secara vertikal menambahkan dinamika pada topografi yang sudah ada. Desain ini tidak hanya memastikan fungsionalitas ruang, tetapi juga mempertahankan karakteristik asli dari terainnya, memungkinkan pengunjung untuk berkeliling dengan bebas dan menikmati hubungan langsung dengan produksi pertanian lokal.
Keunikan dari ACDC terletak pada penciptaan ruang bersama yang baru, yang melayani komunitas setempat dan menarik kelompok urban untuk berkunjung ke area rural. Dengan pendekatan yang fleksibel, ACDC menyediakan ruang-ruang dengan ukuran beragam yang tersebar di situs yang bergelombang dan terhubung dengan koridor. Dua kelompok ruang kolektif ini, yang mencakup layanan publik, co-working, laboratorium inovasi, perpustakaan, dan kafe, menampung berbagai program dan aktivitas.
Teknologi realisasi desain ini melibatkan penciptaan atap tanaman yang menyatu dengan bentuk lahan. Kolom baja ramping yang solid dan dinding tirai kaca mendukung atap melengkung, menciptakan efek visual yang menawan dengan siluet yang anggun dan suasana yang hampir transparan. Bersama dengan koridor yang menghubungkan atap dan taman Zen di dalamnya, arsitektur ini berbaur dengan lanskap alami sambil menyatu sempurna dengan Pegunungan Teh Putih yang memukau di bagian barat daya.
ACDC tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada aspek teknis. Dengan luas lahan 18.450 meter persegi dan luas lantai 9.388 meter persegi, proyek ini mencakup area bangunan sebesar 8.044 meter persegi dan area bangunan bawah tanah sebesar 344 meter persegi. Museum Teh Putih dan Museum Shang Ma Kan juga menjadi bagian dari kompleks ini, masing-masing dengan spesifikasi teknis yang dirancang untuk mendukung fungsi mereka.
Desain ini menciptakan interaksi yang dinamis dengan menyertakan layanan publik, co-working, laboratorium inovasi, perpustakaan, kafe, dan ruang kolektif lainnya. Desain arsitektural yang fleksibel ini merespons topografi sambil mengakomodasi tata letak tradisional koridor-halaman. Pengunjung dapat berkeliling dengan bebas di koridor yang terangkat. Desain ini menciptakan ruang interaktif dengan pertemuan berbagai fungsi untuk digital nomad dan kreator dalam bekerja, belajar, pameran, dan seminar.
ACDC, yang selesai pada Juli 2022, merupakan bagian dari upaya untuk memodernisasi pedesaan di China melalui desain dan kreativitas. Dengan memperkenalkan konsep komunitas urban dan populasi urban ke pedesaan, proyek ini berusaha menghubungkan urban dan rural. Di bawah tren global nomad digital dan kerja jarak jauh yang meningkat, tempat ini bertujuan untuk mengumpulkan kreator yang sehati, menciptakan lingkungan kerja yang lebih bahagia dan dinamis.
ACDC telah diakui dengan penghargaan Golden dalam A' Architecture, Building and Structure Design Award pada tahun 2024, sebuah pengakuan atas kreasi yang luar biasa dan menetapkan tren yang mencerminkan kejeniusan dan kebijaksanaan desainer. Penghargaan ini diberikan kepada produk dan ide cemerlang yang memajukan seni, sains, desain, dan teknologi, serta memberikan dampak signifikan pada dunia dengan karakteristik yang diinginkan.
Desainer Proyek: Anjihood
Kredit Gambar: Anjihood
Anggota Tim Proyek: Atelier Deshaus
Anjihood (Curating Team)
Nama Proyek: Anji Creative Design Center
Klien Proyek: Anjihood