Rumah ini dirancang dengan mempertimbangkan morfologi tempatnya, dengan perbedaan ketinggian 6 meter dari atas hingga bawah. Dengan tampilan yang sederhana seperti kandang batu dari sisi jalan, rumah ini menyatu dengan lingkungan pedesaan, sementara dari sisi taman, rumah ini memiliki konstruksi dua tingkat yang menonjol. Meskipun dibangun dengan anggaran terbatas, rumah ini tetap mempertahankan proposal arsitektur awal dan memenuhi standar keberlanjutan kontemporer.
Proyek ini juga memberikan manfaat bagi lingkungan dan ekonomi lokal dengan menggunakan bahan alami dan menggandeng pengrajin dalam radius 100 mil dari lokasi konstruksi. Batu bekas yang diaplikasikan pada dinding dan interior rumah berasal dari gudang terdekat dan ditambah dengan batu baru dari tambang lokal. Pintu dan jendela kayu yang dicuci tangan dibuat dari kayu daur ulang, sedangkan lantai dan perabotan kustom menggunakan semen mortar dalam dua warna dan OSB yang diolah dengan minyak putih.
Rumah ini memiliki luas tanah hanya 300m2, namun berhasil menciptakan ruang taman yang luas untuk kegiatan di luar ruangan. Dengan menempatkan bangunan seluas 141m2 di bagian atas properti, rumah ini memanfaatkan seluruh luas tanah yang tersedia. Tinggi dinding batu dari sisi jalan hanya 3 meter ditambah konstruksi atap 2 meter di titik tertinggi, sementara dari sisi taman, tinggi dinding mencapai 6,3 meter ditambah konstruksi atap 1,5 meter dari ujung dinding batu hingga puncak.
Rumah ini menawarkan pengalaman hidup yang unik dengan ruang komunal di lantai masuk yang terhubung dengan luar ruangan melalui jendela besar. Tangga transparan menghubungkan lantai masuk dengan taman, sementara koridor interior di lantai taman menggabungkan cahaya alami dan buatan, menciptakan suasana seperti gua. Akses ke taman dari kamar tidur dan suite tamu dilakukan melalui dua halaman dalam yang juga berfungsi sebagai tempat kontemplasi. Selain itu, konstruksi terpisah dari batu dan logam memungkinkan kegiatan memasak dan makan di luar ruangan.
Proyek ini dimulai pada September 2016 dan selesai pada Juli 2019 di Kalamia, Yunani. Selama proses perancangan, dilakukan penelitian yang mendalam tentang bagaimana menggabungkan rumah ini secara kontemporer dengan lingkungan desa Kalamia yang terpencil. Inspirasi awal datang dari suasana industri kandang batu tradisional yang khas di daerah pedesaan Peloponnese. Meskipun menghadapi tantangan kreatif, teknis, dan penelitian, proyek ini berhasil diselesaikan dengan kolaborasi yang erat antara klien, arsitek, dan kontraktor.
Peloponnese Rural telah meraih penghargaan Silver dalam A' Design Award 2021. Penghargaan ini diberikan kepada desain yang kreatif, luar biasa, dan menggambarkan keahlian dan inovasi yang luar biasa. Desain ini menunjukkan tingkat keunggulan yang luar biasa dalam karakteristik teknis dan keterampilan artistik yang menakjubkan, serta menghadirkan perasaan positif, kekaguman, dan keajaiban.
Sumber gambar: Athina Souli, 2020.
Desainer Proyek: Ivana Lukovic
Kredit Gambar: Image#1: Photographer Athina Souli, Garden view towards Olive Tree Atrium, 2020.
Image#2: Photographer Athina Souli, Olive Tree Atrium atmosphere, 2020.
Image#3: Photographer Athina Souli, Garden view towards Guest area Atrium, 2020.
Image#4: Photographer Athina Souli, Humble entrance level elevation, 2020.
Image#5: Photographer Athina Souli, View towards entrance level communal space from the observation platform, 2020.
Video and montage: Athina Souli and Vangelis Michelidakis, 2021.
Anggota Tim Proyek: Architectural and Interior Design: Ivana Lukovic architect
Collaborators: Alexandra Arampatzi architect
Kostas Geranios architect
Orestis Mpormpantonakis architect
Nama Proyek: Peloponnese Rural
Klien Proyek: Ivana Lukovic