Desain Cross: Rumah Tinggal dengan Keunikan Arsitektur Kayu

Oleh Michihiro Matsuo

Desain Cross terinspirasi oleh lokasi yang direncanakan di area perumahan yang menghadap dua jalan. Dua bidang datar saling berpotongan dengan sudut yang berbeda untuk sesuai dengan bentuk lahan diagonal. Tempat ini menjadi persimpangan di dalam ruangan dan menciptakan ruang hampa yang baru. Tempat ini akan menjadi tempat untuk memperdalam komunikasi antara penghuni, dan direncanakan untuk digunakan untuk berbagai tujuan.

Untuk mewujudkan desain ini, Matsuo menggunakan struktur kayu yang umum digunakan di Jepang. Namun, komposisi spasial yang kompleks dan berani membuat kekuatan bangunan menjadi tidak pasti. Oleh karena itu, analisis struktural dilakukan dan digunakan kayu laminasi berukuran besar dan sambungan logam untuk membangunnya dengan kokoh dan aman. Di Jepang, yang merupakan negara rawan gempa, struktur sangat penting sehingga penuh perhatian diberikan.

Rumah ini memiliki luas lahan 270,63 meter persegi dan luas bangunan 378,61 meter persegi dengan tiga lantai. Dalam rangka mewujudkan masyarakat rendah karbon, rumah ini direncanakan dengan struktur kayu yang aman dan telah melalui analisis struktural untuk memastikan kekuatannya. Meskipun struktur kayu seringkali sulit untuk memberikan bukaan besar karena dinding merupakan beban tekan, namun dengan melakukan analisis struktural yang tepat, ruang dan bukaan besar dapat dirancang bahkan dalam struktur kayu.

Rumah ini memiliki interaksi yang unik antara ruang hidup utama yang terletak di lantai kedua yang terasa mengambang di udara. Sementara itu, kehidupan sehari-hari di sekitarnya dilakukan di permukaan tanah, dan bentuk pohon dan rumah yang tersusun dengan rapi secara terencana efektif mengundang pandangan para pengunjung. Ruang interior tiga dimensi memperluas pandangan, menjaga privasi, dan menciptakan kehidupan sehari-hari yang kaya.

Desain Cross ini berhasil diselesaikan di Osaka, Jepang pada tahun 2022. Selama proses desain, Matsuo melakukan penelitian yang mendalam untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan desain ini. Dia mengumpulkan data dengan meningkatkan kinerja kulit luar dan kinerja isolasi panas, memanfaatkan sinar matahari dan pendingin udara berkinerja tinggi, serta secara teratur mengukur suhu untuk melihat apakah rumah ini dapat menjadi rumah energi nol. Selain itu, dia juga melakukan kunjungan reguler ke pihak ketiga untuk mengeksplorasi pengalaman mereka.

Tantangan utama dalam menciptakan desain ini adalah memastikan keberlanjutan energi rendah karbon yang dibutuhkan untuk struktur kayu dan menciptakan desain dengan keterbukaan yang lebih tinggi. Selain itu, di Jepang, menciptakan desain yang unggul sambil memastikan kekuatan untuk menahan gempa besar yang sering terjadi merupakan tantangan besar. Namun, dengan keahliannya, Matsuo berhasil mengatasi tantangan-tantangan ini dan menciptakan desain yang luar biasa.

Desain Cross adalah contoh yang menarik dari bagaimana desain arsitektur kayu dapat menciptakan ruang yang unik dan fungsional. Dengan perpaduan antara keunikan bentuk dan keberlanjutan energi rendah karbon, rumah ini tidak hanya memberikan tempat tinggal yang nyaman, tetapi juga menjadi karya seni yang memikat. Melalui desain ini, Michihiro Matsuo telah membuktikan keahliannya sebagai seorang arsitek yang inovatif dan kreatif.