Photosynthetic City, sebuah proyek yang dihasilkan oleh Industrial Design College of LAFA, menghadirkan solusi inovatif untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan meringankan dampaknya terhadap lingkungan. Terinspirasi oleh struktur energi Gardens by the Bay di Singapura, proyek ini menggabungkan energi surya dan biomassa dalam satu sistem yang terintegrasi.
Proyek ini memanfaatkan modul energi surya yang terpasang di atap bangunan dan perangkat pembangkit listrik biomassa. Limbah tanaman yang ditanam di sekitar bangunan dikumpulkan dan dikirim ke perangkat pembangkit listrik uap CHP untuk diubah menjadi energi listrik. Dengan demikian, Photosynthetic City menghasilkan energi bersih dan mengurangi jejak karbon.
Salah satu keunggulan utama dari Photosynthetic City adalah modul tanaman yang ditanam di sepanjang bangunan. Modul ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber biomassa, tetapi juga mampu menyerap karbon dioksida, membersihkan udara, dan mengurangi kebisingan. Dengan adanya modul tanaman ini, Photosynthetic City menciptakan lingkungan komunitas yang sehat dan nyaman.
Proyek ini juga menawarkan modularitas yang tinggi, memungkinkan adaptasi dan penggunaan yang fleksibel di berbagai jenis bangunan. Modul surya dan modul tanaman dapat dipasang dengan mudah di permukaan bangunan, mengoptimalkan penggunaan energi dan ruang.
Photosynthetic City bukan hanya sekadar proyek arsitektur yang indah, tetapi juga merupakan langkah konkret menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dengan menggabungkan energi surya dan biomassa, proyek ini menunjukkan potensi besar dalam mengurangi ketergantungan kita pada energi fosil dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Proyek Photosynthetic City dimulai pada November 2022 dan selesai pada Februari 2023 di Lu Xun Academy of Fine Arts. Proyek ini merupakan hasil dari penelitian yang mendalam tentang struktur energi saat ini dan upaya untuk menggantinya dengan energi bersih. Selama proses ini, sumber energi eksternal sistem ini hanya energi cahaya, dan satu-satunya limbah yang dihasilkan adalah karbon dioksida yang sebelumnya diserap.
Photosynthetic City telah diakui dengan penghargaan Iron A' Design Award pada tahun 2023. Penghargaan ini diberikan kepada karya yang dirancang dengan baik, praktis, dan inovatif, serta memenuhi persyaratan profesional dan industri. Photosynthetic City dihargai karena mengintegrasikan praktik terbaik industri dan karakteristik teknis yang kompeten, memberikan kepuasan dan perasaan positif, serta berkontribusi pada dunia yang lebih baik.
Photosynthetic City adalah bukti nyata bahwa arsitektur dan lingkungan dapat berjalan seiring dan saling mendukung. Dengan memanfaatkan energi surya dan biomassa, proyek ini menawarkan solusi yang berkelanjutan dan berpotensi mengubah cara kita memandang energi di masa depan.
Desainer Proyek: Wenkai Xue
Kredit Gambar: Image #1: Designer Xue Wenkai, Du Heli, Li Yuankai, Xue Bomu and Wang Xi, Photosynthetic City, 2023
Image #2: Designer Xue Wenkai, Du Heli, Li Yuankai, Xue Bomu and Wang Xi, Photosynthetic City, 2023
Image #3: Designer Xue Wenkai, Du Heli, Li Yuankai, Xue Bomu and Wang Xi, Photosynthetic City, 2023
Image #4: Designer Xue Wenkai, Du Heli, Li Yuankai, Xue Bomu and Wang Xi, Photosynthetic City, 2023
Image #5: Designer Xue Wenkai, Du Heli, Li Yuankai, Xue Bomu and Wang Xi, Photosynthetic City, 2023
Anggota Tim Proyek: Designer: Xue Wenkai
Designer: Du Heli
Designer: Li Yuankai
Designer: Xue Bomu
Designer: Wang Xi
Nama Proyek: Photosynthetic City
Klien Proyek: Wenkai Xue