Pebble: Desain Lampu Jalan yang Mengagumkan dari Limbah Andesit

Desain yang Menggabungkan Keindahan Alam dan Kepraktisan Urban

Desain lampu jalan yang unik dan menarik dapat ditemukan dalam Pebble, sebuah karya desain yang menggabungkan keindahan alam dengan kepraktisan urban. Didesain oleh Gizem Deniz Guneri Sogut, Pebble mengambil inspirasi dari bentuk alami batu kerikil dan menghadirkannya dalam tampilan urban yang elegan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keunikan dan keunggulan desain Pebble serta teknologi yang digunakan dalam pembuatannya.

Pebble adalah perangkat penerangan jalan yang juga berfungsi sebagai perabot duduk dengan geometri yang tidak teratur menyerupai batu kerikil. Desain ini menggunakan limbah lumpur yang dihasilkan selama pemotongan batu andesit. Andesit adalah batu alam yang paling banyak digunakan dalam industri konstruksi, namun limbahnya jarang sekali dimanfaatkan kembali. Pebble menggunakan kualitas taktil dari bahan tersebut dan menyatu dengan tata kota secara harmonis. Cahaya dipancarkan melalui celah pada permukaannya.

Proses pembuatan Pebble dimulai dengan pemotongan blok andesit yang menghasilkan debu sisa. Proses pemotongan melibatkan penggunaan air, sehingga sisa debu keluar sebagai lumpur. Limbah lumpur ini dikumpulkan dalam kolam limbah. Namun, karena penggunaan dan konsumsi andesit yang luas, terdapat masalah yang signifikan dalam penyimpanan limbah, yaitu sekitar 15 ton per hari yang mengancam sistem alam. Pebble menggunakan limbah ini dalam komposit berbasis semen sebagai cara yang berkelanjutan untuk membuang limbah tersebut.

Pebble memiliki ukuran sekitar 60 cm tinggi dan 40 cm lebar. Ukuran dan geometrinya sedikit berbeda dalam empat variasi yang ditampilkan dalam gambar-gambar. Lampu LED tertanam di dalam celah pada permukaan yang datar. Desain ini dapat digunakan baik secara vertikal maupun horizontal. Permukaan yang datar memungkinkan penggunaan secara horizontal, sementara dalam posisi vertikal, Pebble juga berfungsi sebagai perabot duduk yang tahan lama. Dalam kedua versi tersebut, Pebble memberikan penerangan rendah yang signifikan mengurangi polusi cahaya di perkotaan.

Pebble dirancang untuk cocok di berbagai lingkungan perkotaan. Desain ini tidak ditujukan untuk kasus tertentu, melainkan bertujuan untuk menyatu dalam berbagai komposisi ruang yang berbeda. Penelitian yang dilakukan dalam pengembangan desain ini melibatkan studi tentang materialitas. Material yang paling banyak digunakan dalam industri konstruksi telah diteliti, dan limbah andesit muncul sebagai yang paling menonjol. Penelitian juga melibatkan eksplorasi tentang pencahayaan perkotaan yang efisien dan sehat. Efek dari ketinggian pencahayaan terhadap kenyamanan dan faktor-faktor lingkungan seperti polusi cahaya dan gangguan lanskap juga dipelajari.

Salah satu tantangan terbesar dalam desain ini adalah menemukan bentuk yang sederhana, mudah dikenali, dan mudah diadopsi yang dapat menyatukan geometri, materialitas, dan identitas alam dan urban. Pebble berhasil mencapai tujuan tersebut dengan keberhasilan yang luar biasa.

Desain Pebble telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang tinggi. Pada tahun 2023, desain ini memenangkan Penghargaan Perunggu dalam A' Design Award untuk kategori Desain Perabot Jalan dan Kota. Penghargaan ini diberikan kepada desain yang luar biasa dan kreatif yang menghadirkan pengalaman dan kecerdasan yang otentik. Pebble dihargai karena menggabungkan praktik terbaik dalam seni, ilmu pengetahuan, desain, dan teknologi. Desain ini menunjukkan keterampilan teknis dan kreatif yang kuat serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.


Detail dan Kredit Proyek

Desainer Proyek: Gizem Deniz Guneri
Kredit Gambar: Gizem Deniz Guneri
Anggota Tim Proyek: Gizem Deniz Guneri Fulay Uysal Bilge Tugce Utku
Nama Proyek: The Pebble
Klien Proyek: Gizem Deniz Guneri


The Pebble IMG #2
The Pebble IMG #3
The Pebble IMG #4
The Pebble IMG #5
The Pebble IMG #5

Baca Selanjutnya di Desain Cemerlang