Cupcrete: Inovasi Beton Ramah Lingkungan dari Cangkir Kertas

Samira dan Sepideh Kharazan Mengubah Limbah Menjadi Solusi Konstruksi

Di tengah kepungan masalah limbah cangkir kertas, Samira dan Sepideh Kharazan mempersembahkan solusi inovatif: Cupcrete. Material ini tidak hanya menawarkan alternatif pembangunan yang berkelanjutan, tetapi juga mengatasi tantangan daur ulang cangkir kertas yang kerap diabaikan. Dengan menggabungkan limbah cangkir kertas dan semen Portland, Cupcrete menjadi simbol dari inovasi yang berwawasan ekologis.

Proses pembuatan Cupcrete dimulai dengan upcycling cangkir kertas menjadi bahan serupa kapas, yang kemudian dicampur dengan semen dan bahan daur ulang lainnya. Hasilnya adalah beton dengan sifat yang dapat disesuaikan, membuka peluang penggunaan yang beragam, dari konstruksi bangunan hingga pembuatan furnitur dan aksesori.

Keunggulan Cupcrete terletak pada bobotnya yang ringan, sifat insulasi akustik dan termal yang luar biasa, serta keberlanjutan dan efisiensi biaya. Material ini tidak hanya menawarkan kekuatan dan daya serap energi yang tinggi, tetapi juga kepadatan yang rendah, menjadikannya pilihan yang menarik bagi industri konstruksi yang semakin sadar akan dampak lingkungan.

Samira dan Sepideh Kharazan tidak hanya menciptakan material, tetapi juga membangun sistem pengelolaan limbah yang cerdas. Dengan mengembangkan tempat sampah pintar untuk presentasi kota, mereka berupaya meningkatkan usaha daur ulang dan pengelolaan limbah kota. Kolaborasi dengan otoritas kota dan organisasi terkait menjadi kunci dalam implementasi program ini.

Sebagai pemenang Bronze A' Sustainable Products, Projects and Green Design Award tahun 2024, Cupcrete telah mendapatkan pengakuan atas kontribusinya dalam memperbaiki kualitas hidup dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Dengan kekuatan teknis dan kreatif, Samira dan Sepideh Kharazan telah membuktikan bahwa desain dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi lingkungan.

Proyek ini, yang dimulai dan diselesaikan di Milan dari September 2022 hingga Juni 2023, menunjukkan komitmen terhadap penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan. Dengan dukungan tim rekayasa Italia, Samira dan Sepideh Kharazan terus menggali sifat-sifat detail dari beton inovatif ini, membuka jalan bagi masa depan konstruksi yang lebih hijau dan berkelanjutan.